Rabu, 29 Maret 2017

Test Drive Mercedes-Benz GLA 200 Sport

Malahan sejak pengaturan lagi beberapa nama Mercedes selanjutnya th. 2014, menambahkan 'GL' di muka abjad nama paling utama mengisyaratkan 'geländewagen' atau versus kendaraan off road besutan pilihan standarnya. Dalam kata lain, bentuk SUV besutan bentuk sedan ataupun hatchback aslinya. Bermakna, Mercedes-Benz GLA 200 Sport merupakan versus SUV besutan hatch A Class. Apakah benar? Yang menjadi deskripsi, GLA oleh A Class kurang lebih diposisikan semacam misal Audi Q3 oleh A3 serta BMW X1 oleh Model 1. Lihat persamaannya? OTOMOTIF pula tak. 



Tetapi membaca trend hidup masyrakat Tanah air yang pilih SUV kompak kepada sek adar melalui jalanan rusak Ibukota, bukannya gundukan oleh kemiringan 43 derajat, kita juga mengetes bagaimana SUV paling kecil Mercedes melalui kemacetan akut serta aspal berlubang Jakarta. • 


Desain 

Lihat penampakan aslinya, sepertinya unggul cocok apa bila Mercedes menamakannya A200X atau A200 Crossover. Basis yang serupa oleh versus hatchback begitu nampak. Pembeda oleh A Class, skid plastik hitam nampak mengelilingi tiap-tiap bentuk besutan muka hingga bagian belakang. Pilihan Sport yang memberi body kit khas AMG mengeleminasi fog lamp muka, tetapi ada air dam besar serta bumper bagian belakang misal berdiffuser besar, temani pelek AMG palang lima berdiameter 19 inch. Jadi, pantaskah diberi nama GLA? Hmm, more like A Class on steroid. Masalah model interior, pastinya akan susah membedakan kabin A 200 serta GLA 200 apa bila masuk kedalam blindfolded. Bukanlah hal yang jelek, cuma sedikit outdated apabila dibanding kabin BMW X1 serta Lexus NX. 

Dimensi 

Sharing basis oleh A Class bikinnya mempunyai wheelbase keduanya sama 2. 699 mm. Artinya, leg room pas-pasan. Mujur ciri kompaknya dipertahankan, malahan oleh lain tetras 63 mm yang menyuguhkan head room unggul kepada penumpang bagian belakang. Berita elegan sekali lagi, ground clearance naik jadi 205 mm besutan 113 mm, lumayan kepada tak menjadikan body kit AMG ini lecet sebab mentok di jalan berlubang kronis. Lalu ruangan bagasi 481 liter juga termasuk besar kepada satu hatchback, namun sangat kecil kepada SUV. Lipat rata jok tengah, jadi bakal memperoleh kemampuan keseluruhan sampai 1. 235 liter. 

Fitur 

Kita tak sukai bila mesti masih sama memegang anak kunci, menghimpit tombolnya kepada buka serta mengunci pintu, mengingat mesti mencolok kunci serta memutarnya kepada menyalakan mesin saat telah keluarkan nyaris Rp 700 juta kepada satu SUV kompak. Untungnya, suguhan didalam kepada menjadikan mulut terdiam unggul banyak. Auto head lights HID serta rain sensing wiper jadi feature biasa saja, lalu cruise control serta limiter, auto ECM, Bluetooth, camera mundur sampai panoramic sunroof besar yang menjadikan sinar alami dapat tembus ke kabin. Oh iya, feature Brake Hold kepada tak menahan kaki di pedal rem waktu macet atau lampu merah pula bisa diaktifkan oleh menyuguhkan injakan unggul dalam ke pedal rem waktu stop. Apa yang tak terdapat? Tetap banyak sayangnya. AC manual tak masuk akal malahan kepada SUV entry level Mercy di Tanah air. Lalu slot USB tak bisa membaca media besutan iPhone 6 yang OTOMOTIF colok lewat kabel Lightning.

Related Posts

Test Drive Mercedes-Benz GLA 200 Sport
4/ 5
Oleh